Tuanku Bernama Bayangan


Dengan jubah Merak
Berhias mahkota sanjungan
Aku sembunyi dari cahaya lilin
Yang tak lebih besar dari pada telunjuk
Menari-nari
Mengatur gerak sang Tuan
Kunikmati
Meski tanpa tubuh
Dipenjara
Bukan berarti tak punya tata krama
Usaha untuk memiliki
Justru membuat semakin kehilangan
Itu hanya urusan potong kuku
Bagian ujungnya saja yang dibuang
Sedang pangkalnya masih tertinggal
Dan
Tumbuh lagi
Aku bisa apa?
Tuan itu bernama Bayangan

0 komentar:

Posting Komentar