Memilihmu,
hanya sebatas kuasaku manjakan mata.
Milikimu,
jauh dari asa aku inginkan.
Hatimu,
tidak, tiada aku disana.
Bibirmu,
bisa lagi tanpa batas hasrat berkata-kata.
mulai memanggilku dengan sebutan bukan aku.
Terkadang tanyaku tak urung terjawab.
Bukan lentera nun jauh di tepi pantai yang ku harap.
Bukan pula bara dalam penjerang yang ku ingin.
Berulang kupinta cahaya mutlak.
Tunjukkan!
aku tak bisa belah dadamu untuk tahu isi hatimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Labels
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Dengan jubah Merak Berhias mahkota sanjungan Aku sembunyi dari cahaya lilin Yang tak lebih besar dari pada telunjuk Menari-nari ...
-
Tak tersentuh Tak terjamah Tak terjangkau Tak pula bermassa Layaknya itu tak terelak Selasarnya pun nyata dalam kasat mata Sa...
-
Rasanya… Kehangatan ini mulai menjadi Bara Rasanya… Peluh ini tak terusap oleh angin Rasanya... Di hening malam embun pun masih ...
-
(Lagi Kembali lagi Saat aku bisa menata hatiku Jiwaku kembali mengingatmu Untuk luka yang tak pernah ku tahu bagaimana rasanya. Ini ras...
-
Burai jelaga yang pernah kau usap Kini tersusun lagi Titik Titik Ku tak ayal bisa tertawa Pun tangis tertahan harap iba
0 komentar:
Posting Komentar